Phill Rudd/ Banjarsari Underground/Photos.
Penggebuk drum AC/DC, Phil Rudd dijatuhi hukuman delapan bulan tahanan rumah atas tuduhan melakukan rencana pembunuhan dan ketergantungan narkotika. Dilansir Hollywood Reporter, pengadilan New Zealand menjatuhkan hukuman ini setelah Rudd dinyatakan bersalah karena ia mengancam akan membunuh korban yang juga merupakan karyawan Rudd sendiri.
Seperti dilansir Irish Independent,berdasarkan catatan pengadilan, perselisihan yang melibatkan karyawan Rudd ini bermula pada Agustus 2014 saat Rudd mengadakan pesta peluncuran album perdana miliknya Head Job. Namun Rudd kesal dengan kinerja karyawannya tersebut, misalnya seperti pengamanan yang kurang ketat. Ia pun merasa peluncuran albumnya tersebut gagal.
Rudd kemudian memecat beberapa karyawannya, termasuk korban yang hingga saat ini identitasnya masih dirahasiakan. Menurut catatan pengadilan, Rudd telah menjanjikan uang sebesar 200 ribu dollar New Zealand, sebuah sepeda motor, mobil atau rumahnya kepada seseorang yang ia hubungi agar “membawa korban keluar”. Saat dimintai keterangan perihal maksud dibalik ucapan “membawa korban keluar,” Rudd berdalih yang ia maksud adalah meminta agar korban diurus dengan baik.
Masih dilansir dari sumber yang sama, pada pagi hari usai meminta seseorang tersebut mengurusi korban, Rudd menelefon korban dan mengancam akan datang untuk membunuhnya. Polisi juga menemukan mariyuana di kediaman pria berusia 61 tahun tersebut.
Rudd resmi tidak akan mengikuti tur keliling dunia AC/DC yang digelar pada Juli hingga Agustus 2015. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan resmi yang diumumkan melalui situs resmi AC/DC.
“Kami menganggap penangkapan Phil sebagai hal yang mengecewakan. Kami tidak ingin berkomentar lebih jauh, namun ketidakhadiran Phil tidak akan memengaruhi perilisan album Rock or Bust dan tur keliling dunia kami,” tulis pernyataan resmi band tersebut.
Drummer Chris Slade akan menggantikan Rudd dalam tur keliling dunia ini. “Ini adalah kesempatan yang menakjubkan bagi saya mengingat tidak semua orang dapat bermain bersama grup musik kesukaan mereka,” tulis Slade dalam akun Facebooknya.
“Kami mohon maaf, tolong mengerti bahwa ini dilakukan untuk yang terbaik,” lanjut Slade.
Sebenarnya Rudd turut bermain musik dalam album Rock or Bust, namun ia melewatkan sesi foto dan video pembuatan album tersebut. Slade sendiri sebelumnya telah menggantikan Rudd di Grammy Awards pada Februari 2015 lalu. [Banjarsari Underground]