Metalinsider/
Awal karir mereka, Deftones telah dipuji untuk resonasi emosional dan bagi musik mereka sendiri. Deftones sendiri telah dikandidatkan sebagai band bergenre nu-metal bersama band-band lainnya seperti Korn, Coal Chamber dan Limp Bizkit atas metallic staccato, guitar riffs dan screaming vokal. Deftones sendiri mengaku sangat dipengaruhi oleh band sebelumnya yaitu Depeche Mode dan The Cure.
Melody vokal yang pertama ada dua album yakni album Adrenalin dan Around the Fur, setelah berhasil meluncurkan kedua album tersebut, Deftones benar-benar berada pada waktunya yang bertepatan dengan meluncurkannya album yang ketiga 'White Pony' pada tahun 2000. Seperti diketahui bahwa pada tahun 2000'an genre nu-metal mampu bangkit untuk menyetarakan dengan genre-genre yang sebelumnya telah memuncak.
Sepanjang album 'White Pony' vokalis Chino Moreno memberikan kontribusi dan kombinasi yang sangat besar terhadap kelangsungan bandnya.
Wikipedia/
Deftones diupayakan untuk mengukuhkan dirinya bersama album terhebatnya yang ketiga tersebut yakni 'White Pony'. Sementara Carpenter menegaskan Deftones hanya bekerja dengan apa yang terlintas dipikiran saja yang tidak ada rencana untuk menuliskan materi album tersebut kedalam daftar catatan mereka (Deftones red).
Selain diakui album 'White Pony' paling kritis bagi Deftones terutama untuk keseuksesan band yang selama ini mereka tempuh. "White Pony' sendiri telah berhasil bertengker dalam urutan No. 3 di Chart Album Billboard dan menyabet penghargaan Platinum pada bulan Juli tahun 2002 silam.
Selain album, single Deftones sendiri masuk dalam urutan 20 keatas dalam Chart Alternatif Amerika Serikat dengan tiga single yang paling hit, dimana ada "Change" (In the House of Files), "Back to School" (Mini Maggit) dan Digital Bath. Dan semantara itu single yang berjudul "Elite" mampu menyabet penghargaan di ajang Grammy Awards pada tahun 2001. (Banjarsari Underground)