NO. 7 MORTEM ART
Tidak ada batasan di komunitas do it yourself dimanapun dalam soal berkarya, begitu pula dengan kiprah Usep Sutisna yg dikenal sebagai Yusep Mortem Art. Kekurangannya dalam menguasai tekhnologi masa kini atau computer tidak membuat pria ini merasa minder. Beberapa karyanya yg masih berupa sketsa bahkan sudah banyak di booking band maupun clothing terkenal yg ada di Bandung.
Biarpun memiliki background clothing yg kuat, pria yg lulus dari SMSR ini sudah lama punya cita-cita menggarap design untuk band-band cadas Indonesia. Belum lama terjun di artwork buat band karyanya kini banyak digunakan oleh band-band besar seperti : FORGOTTEN, HYPERCAN, JIHAD, DEMON DAMS, DISINFECTED, TORMENTOR, BLEEDING CORPSE dan POSTMORTEM.
Yusep pertama kali jatuh cinta pada artwork metal ketika bandnya Postmortem masuk dalam kompilasi Brutally Sickness di tahun 2001. Keseriusanya dalam menikmati music metal membuat jiwanya dirasuki fantasi dan illusi yg brutal dan gore.
Style gambar Mortem Art banyak di pengaruhi Mark Riddick, Mike Majewski dan Putrid Gore. Nama Toshihiro Egawa (Jpn) yang maestro artwork Asia lah yg membuatnya terpacu untuk berkarya lebih baik.
Biarpun memiliki background clothing yg kuat, pria yg lulus dari SMSR ini sudah lama punya cita-cita menggarap design untuk band-band cadas Indonesia. Belum lama terjun di artwork buat band karyanya kini banyak digunakan oleh band-band besar seperti : FORGOTTEN, HYPERCAN, JIHAD, DEMON DAMS, DISINFECTED, TORMENTOR, BLEEDING CORPSE dan POSTMORTEM.
Yusep pertama kali jatuh cinta pada artwork metal ketika bandnya Postmortem masuk dalam kompilasi Brutally Sickness di tahun 2001. Keseriusanya dalam menikmati music metal membuat jiwanya dirasuki fantasi dan illusi yg brutal dan gore.
Style gambar Mortem Art banyak di pengaruhi Mark Riddick, Mike Majewski dan Putrid Gore. Nama Toshihiro Egawa (Jpn) yang maestro artwork Asia lah yg membuatnya terpacu untuk berkarya lebih baik.